Bitcoin: Pengertian, Cara Kerja, hingga Faktor yang Bikin Harga BTC Turun

Bitcoin (BTC) adalah mata uang digital pertama yang diciptakan pada tahun 2009 oleh sosok yang dikenal dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Dengan konsep yang inovatif, Bitcoin telah mengubah cara kita memandang uang dan transaksi keuangan. Tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran, Bitcoin juga menjadi instrumen investasi yang populer, meskipun harga BTC cenderung sangat fluktuatif. Artikel ini akan membahas pengertian Bitcoin, cara kerjanya, serta faktor-faktor yang memengaruhi turunnya harga BTC

1. Pengertian Bitcoin


1.1 Apa Itu Bitcoin?


Bitcoin adalah mata uang digital yang beroperasi tanpa otoritas pusat atau bank, menggunakan teknologi blockchain untuk memverifikasi dan mencatat setiap transaksi.

Sistem desentralisasi ini memungkinkan transaksi berlangsung tanpa perantara, membuat biaya lebih rendah dan prosesnya lebih cepat.

Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Berbeda dengan uang konvensional yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sentral, Bitcoin dibuat dan dikelola melalui jaringan komputer di seluruh dunia yang disebut dengan “mining”.

Setiap transaksi Bitcoin dicatat dalam sebuah buku besar digital yang disebut blockchain, yang bersifat transparan dan dapat dipantau oleh semua pengguna di jaringan.

1.2 Karakteristik Bitcoin

Desentralisasi: Tidak ada otoritas pusat yang mengontrol Bitcoin. Semua transaksi dan proses pembuatan Bitcoin diawasi oleh jaringan pengguna.

Pseudonimitas: Pengguna Bitcoin dapat bertransaksi secara anonim tanpa mengungkapkan identitas asli mereka, meski setiap transaksi tercatat di blockchain.

Transaksi Cepat dan Murah: Tanpa adanya perantara seperti bank, transaksi Bitcoin dapat diproses lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Terbatas: Hanya ada 21 juta Bitcoin yang dapat ditambang, menjadikannya aset yang langka dan berpotensi untuk menjadi penyimpan nilai.


2. Cara Kerja Bitcoin


2.1 Blockchain sebagai Teknologi Dasar


Bitcoin beroperasi menggunakan teknologi blockchain, yang berfungsi sebagai buku besar publik yang terdesentralisasi.

Setiap kali transaksi Bitcoin terjadi, informasi tersebut dicatat dalam blok baru dan disimpan di dalam rantai blok (blockchain) yang terhubung secara aman. Setiap blok memiliki informasi mengenai transaksi, waktu, dan kode kriptografi yang unik, sehingga memastikan keamanan dan keabsahan transaksi.

2.2 Mining Bitcoin


Mining adalah proses di mana transaksi Bitcoin diverifikasi dan ditambahkan ke dalam blockchain. Proses ini juga menghasilkan Bitcoin baru yang diberikan kepada para penambang sebagai imbalan.

Penambang menggunakan daya komputasi tinggi untuk memecahkan masalah matematika yang sangat kompleks, dan siapa yang berhasil menyelesaikan masalah tersebut terlebih dahulu akan mendapatkan sejumlah Bitcoin.

Mining membutuhkan banyak energi listrik dan perangkat keras yang canggih, membuatnya menjadi kegiatan yang sangat kompetitif.

Proses ini juga memastikan bahwa jumlah Bitcoin yang beredar tetap terbatas, karena hanya ada 21 juta Bitcoin yang dapat ditambang.

3. Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin


3.1 Permintaan dan Penawaran


Seperti halnya aset lainnya, harga Bitcoin dipengaruhi oleh prinsip ekonomi dasar, yaitu permintaan dan penawaran. Jika banyak orang ingin membeli Bitcoin, harganya akan naik.

Sebaliknya, jika permintaan menurun atau lebih banyak orang yang menjual Bitcoin, harga akan turun.

Karena jumlah Bitcoin yang terbatas (21 juta), maka semakin banyak orang yang membeli, harga Bitcoin bisa semakin tinggi. Namun, jika ada lebih banyak penawaran daripada permintaan, harga Bitcoin bisa jatuh.

3.2 Sentimen Pasar


Sentimen pasar adalah faktor psikologis yang sangat memengaruhi harga Bitcoin. Ketika investor merasa optimis tentang masa depan Bitcoin, mereka cenderung membeli lebih banyak, yang menyebabkan harga meningkat.

Sebaliknya, ketika ada ketakutan atau ketidakpastian (seperti peraturan pemerintah yang lebih ketat atau masalah teknis), investor mungkin panik dan menjual Bitcoin mereka, menyebabkan harga turun.

Berita-berita besar seperti pengumuman adopsi Bitcoin oleh perusahaan besar atau perubahan kebijakan pemerintah terhadap kripto dapat mempengaruhi sentimen pasar secara signifikan.

3.3 Perubahan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah


Pemerintah di berbagai negara memiliki pandangan yang berbeda terhadap Bitcoin. Beberapa negara mendukung penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran atau aset investasi, sementara negara lain melarang atau membatasi penggunaannya.

Perubahan regulasi atau pengumuman kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi harga Bitcoin secara langsung.

Misalnya, ketika sebuah negara mengumumkan larangan terhadap penggunaan Bitcoin atau memperkenalkan pajak yang lebih tinggi untuk transaksi kripto, harga Bitcoin bisa turun drastis.

3.4 Fluktuasi Pasar Kripto Lainnya


Harga Bitcoin juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan harga cryptocurrency lainnya. Jika pasar kripto secara keseluruhan mengalami penurunan, harga Bitcoin biasanya juga akan terpengaruh.

Misalnya, jika altcoin populer seperti Ethereum atau Ripple mengalami penurunan tajam, investor bisa menjual Bitcoin mereka untuk mengalihkan investasi ke aset lain, yang pada gilirannya menurunkan harga Bitcoin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *