Franklin Pierce: Presiden Amerika Serikat ke-14

Franklin Pierce adalah Presiden Amerika Serikat ke-14 yang menjabat dari tahun 1853 hingga 1857. Terkenal karena kebijakan luar negeri yang ambisius dan kebijakan domestik yang kontroversial, masa kepresidenannya sering dipandang sebagai salah satu yang paling tidak efektif dalam sejarah Amerika. Namun, ia tetap memainkan peran penting dalam konteks politik yang terjadi pada masa itu.

Latar Belakang dan Karier Sebelum Kepresidenan

Franklin Pierce lahir pada 23 November 1804, di Hillsborough, New Hampshire. Ia berasal dari keluarga yang terlibat dalam politik, dengan ayahnya, Benjamin Pierce, menjadi gubernur New Hampshire. Pierce menempuh pendidikan di Bowdoin College dan kemudian bekerja sebagai pengacara. Sebelum menjadi presiden, ia berkarier di militer dan politik, termasuk menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan senator dari New Hampshire.

Menjadi Presiden

Pada tahun 1852, Pierce dipilih sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Meskipun ia tidak terlalu terkenal pada saat itu, ia berhasil memenangkan pemilihan dengan mengalahkan calon Whig, Winfield Scott. Sebagai seorang kandidat, Pierce dianggap sebagai sosok yang dapat menyatukan negara yang terpecah karena isu perbudakan, namun masa kepresidenannya justru memperburuk ketegangan tersebut.

Kebijakan dan Kontroversi Selama Kepresidenan

Kebijakan Franklin Pierce selama masa kepresidenannya sangat dipengaruhi oleh perdebatan nasional mengenai perbudakan dan ekspansi wilayah. Dua kebijakan utama yang menonjol adalah Kompromi 1854 dan Perjanjian Gadsden.

Kompromi 1854 dan Undang-Undang Kansas-Nebraska

Salah satu kebijakan paling kontroversial dari Pierce adalah Undang-Undang Kansas-Nebraska yang disahkan pada 1854. Undang-undang ini memungkinkan wilayah Kansas dan Nebraska untuk memutuskan apakah mereka akan mengizinkan perbudakan melalui prinsip “kesepakatan rakyat” atau popular sovereignty. Kebijakan ini memicu kerusuhan dan pertumpahan darah di Kansas, yang dikenal sebagai Bleeding Kansas, sebagai kelompok pro-perbudakan dan anti-perbudakan saling bertempur untuk mengendalikan wilayah tersebut. Tindakan ini semakin memperburuk perpecahan antara negara bagian utara dan selatan.

Perjanjian Gadsden

Pierce juga terlibat dalam Perjanjian Gadsden yang ditandatangani pada 1854, di mana Amerika Serikat membeli wilayah selatan Arizona dan New Mexico dari Meksiko. Pembelian ini bertujuan untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan barat daya Amerika dengan bagian-bagian lain negara tersebut.

Akhir Kepresidenan dan Warisan

Setelah masa kepresidenannya berakhir pada 1857, Pierce kembali ke New Hampshire dan terlibat sedikit dalam politik, meskipun reputasinya sebagai pemimpin yang tidak berhasil tetap melekat. Keputusan-keputusan kebijakannya, terutama yang berkaitan dengan perbudakan, dipandang oleh banyak sejarawan sebagai faktor yang memperburuk ketegangan yang mengarah pada Perang Saudara Amerika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *