Warren Gamaliel Harding adalah Presiden ke-29 Amerika Serikat yang menjabat dari tahun 1921 hingga 1923. Masa kepresidenannya dikenal dengan slogan “kembali ke kondisi normal” setelah Perang Dunia I. Namun, namanya juga tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang kepemimpinannya diwarnai oleh berbagai skandal politik.
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Awal Karier Politik
Warren G. Harding lahir pada 2 November 1865 di Blooming Grove, Ohio. Sebelum terjun ke dunia politik, ia bekerja sebagai penerbit surat kabar. Harding memulai karier politiknya sebagai senator negara bagian Ohio, kemudian menjadi Letnan Gubernur Ohio, dan akhirnya terpilih sebagai Senator Amerika Serikat.
Kepopulerannya meningkat berkat kepribadiannya yang ramah dan gaya bicaranya yang menarik, meskipun ia sering dikritik karena kurang memiliki pendirian politik yang jelas.
Pemilihan Presiden 1920
Harding terpilih sebagai presiden dalam pemilu tahun 1920 dengan kemenangan telak. Ia menjanjikan rakyat Amerika “kembali ke normalitas”, yaitu kondisi stabil dan damai setelah kekacauan akibat Perang Dunia I dan pandemi flu Spanyol.
Masa Kepresidenan dan Kebijakan
Fokus pada Ekonomi dan Perdamaian
Sebagai presiden, Harding berusaha memperkuat ekonomi Amerika melalui pengurangan pajak dan pembatasan pengeluaran pemerintah. Ia juga mendorong kerja sama internasional dalam hal perlucutan senjata, seperti melalui Konferensi Washington tahun 1921–1922.
Namun, kepemimpinannya banyak dipengaruhi oleh para penasihat dan pejabat yang akhirnya terlibat dalam berbagai skandal korupsi.
Skandal Teapot Dome
Salah satu skandal paling terkenal dalam sejarah Amerika terjadi pada masa Harding, yaitu Skandal Teapot Dome, di mana pejabat tinggi pemerintah menjual hak pengelolaan cadangan minyak federal kepada perusahaan swasta secara ilegal. Meskipun Harding sendiri tidak terbukti secara langsung terlibat, ia dikritik karena memilih orang-orang yang tidak kompeten dan korup sebagai bagian dari pemerintahannya.
Kematian dan Warisan
Kematian Mendadak
Warren G. Harding meninggal secara mendadak pada 2 Agustus 1923 di San Francisco akibat serangan jantung, sebelum menyelesaikan masa jabatannya. Wakil Presiden Calvin Coolidge kemudian menggantikannya.
Penilaian Sejarah
Dalam sejarah, Harding sering dinilai sebagai salah satu presiden yang paling lemah dalam hal kepemimpinan. Namun, beberapa sejarawan modern mencoba melihat sisi positif dari kebijakannya yang mendorong perdamaian dan stabilitas pasca-perang.