Ulysses S. Grant adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai jenderal utama Union dalam Perang Saudara Amerika (1861–1865) dan kemudian menjadi Presiden ke-18 Amerika Serikat. Kepemimpinannya di medan perang dan peran politiknya setelah konflik besar itu menjadikan Grant sosok yang dikenang dalam sejarah bangsa.
Kehidupan Awal dan Karier Militer
Masa Muda dan Pendidikan
Grant lahir pada 27 April 1822 di Point Pleasant, Ohio. Nama aslinya adalah Hiram Ulysses Grant, namun karena kesalahan administrasi saat masuk ke Akademi Militer West Point, namanya tercatat sebagai “Ulysses S. Grant”, dan nama itu tetap melekat hingga akhir hayatnya.
Setelah lulus dari West Point pada tahun 1843, ia bertugas dalam Perang Meksiko-Amerika dan menunjukkan keterampilan militer yang menonjol. Namun, karier militernya sempat meredup dan ia mengundurkan diri dari dinas aktif pada 1854.
Bangkit dalam Perang Saudara
Saat Perang Saudara pecah pada tahun 1861, Grant bergabung kembali dengan tentara Union. Ia segera menunjukkan keahliannya dalam strategi dan kepemimpinan. Kemenangannya dalam Pertempuran Fort Donelson dan Vicksburg meningkatkan reputasinya, hingga akhirnya ia ditunjuk sebagai Letnan Jenderal oleh Presiden Abraham Lincoln.
Sebagai komandan tertinggi Union, Grant memainkan peran utama dalam mengalahkan Konfederasi. Ia bekerja sama erat dengan Lincoln dan berkomitmen pada strategi “perang total” untuk mempercepat akhir konflik.
Kepresidenan dan Masa Jabatan
Presiden ke-18 Amerika Serikat
Pada tahun 1869, Grant dilantik sebagai Presiden ke-18 Amerika Serikat dan menjabat selama dua periode (1869–1877). Ia berusaha membangun kembali negara yang porak-poranda akibat perang dan memperkuat hak-hak sipil bagi warga kulit hitam.
Namun, masa pemerintahannya juga dibayangi oleh sejumlah skandal korupsi di kalangan pejabat bawahannya, yang mencoreng reputasi administrasinya meski Grant sendiri dikenal jujur dan setia.
Usaha Melawan Rasisme dan Kekerasan
Grant dikenal mendukung pengesahan Amandemen ke-15 yang memberikan hak suara kepada warga kulit hitam, dan ia menggunakan kekuasaan federal untuk melawan kelompok supremasi kulit putih seperti Ku Klux Klan di Selatan. Usahanya ini menjadi langkah penting dalam perlindungan hak-hak sipil pasca-perang.
Warisan dan Akhir Hidup
Akhir Hayat dan Pengaruh Sejarah
Setelah meninggalkan jabatan, Grant mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya menulis memoar perang yang menjadi karya penting dalam literatur sejarah militer. Ia meninggal pada 23 Juli 1885. Meski sempat dipandang kontroversial, pandangan modern cenderung melihat Grant sebagai pemimpin yang berdedikasi dan berjasa besar dalam menyatukan kembali Amerika.