Siapa John Tyler?
John Tyler adalah Presiden ke-10 Amerika Serikat, yang menjabat dari tahun 1841 hingga 1845. Ia dikenal sebagai presiden pertama yang naik ke kursi kepresidenan tanpa melalui pemilu, melainkan karena kematian mendadak William Henry Harrison, presiden sebelumnya. Langkah Tyler yang segera menyatakan dirinya sebagai presiden penuh (bukan sekadar “pelaksana tugas”) menciptakan preseden penting dalam sistem pemerintahan Amerika Serikat.
Lahir pada 29 Maret 1790 di Virginia, John Tyler adalah seorang pengacara, anggota Kongres, senator, dan wakil presiden dari Partai Whig. Namun, hubungan politiknya dengan partai tersebut memburuk selama masa kepresidenannya, membuatnya dijuluki sebagai “presiden tanpa partai.”
Awal Karier dan Jalan Menuju Kepresidenan
Latar Belakang dan Politik Awal
Tyler berasal dari keluarga bangsawan Virginia dan menempuh pendidikan hukum. Ia terpilih ke Dewan Perwakilan Virginia, kemudian menjadi gubernur negara bagian tersebut. Ia dikenal sebagai seorang pendukung hak-hak negara bagian, sering berselisih dengan pemerintah federal, termasuk dengan kebijakan Presiden Andrew Jackson.
Pada Pemilu 1840, ia dipasangkan dengan William Henry Harrison dalam kampanye Partai Whig. Slogan terkenal mereka, “Tippecanoe and Tyler Too,” membawa kemenangan gemilang, namun hanya 31 hari setelah dilantik, Harrison meninggal dunia — dan Tyler pun menjadi presiden.
Menjadi Presiden “Secara Tidak Resmi”
Ketika Tyler naik jabatan, tidak ada preseden atau aturan konstitusional yang jelas mengenai suksesi presiden. Banyak pihak di Kongres menganggap ia hanya menjabat sebagai pelaksana tugas. Namun, Tyler bersikeras ia adalah presiden penuh, bahkan mengambil sumpah jabatan dan memindahkan dirinya ke Gedung Putih. Tindakannya ini kelak dijadikan dasar hukum dalam Amandemen ke-25 Konstitusi AS.
Kepresidenan yang Penuh Ketegangan
Konflik dengan Partai Whig
Meskipun terpilih sebagai bagian dari Partai Whig, Tyler segera berselisih dengan para pemimpin partai karena menolak beberapa rancangan undang-undang utama mereka, termasuk pembentukan bank nasional. Akibatnya, hampir seluruh kabinetnya mengundurkan diri, dan partainya secara resmi mencabut dukungan terhadapnya.
Capaian Penting
Salah satu pencapaian besar Tyler adalah proses aneksasi Texas, meski terjadi menjelang akhir masa jabatannya. Ia juga mendukung ekspansi wilayah ke barat, sesuai dengan semangat Manifest Destiny yang berkembang di masa itu.
Warisan dan Kehidupan Setelah Kepresidenan
John Tyler tidak pernah kembali ke politik nasional setelah masa jabatannya berakhir. Ia menjadi satu-satunya mantan presiden yang secara terbuka mendukung Konfederasi selama Perang Saudara, dan bahkan terpilih menjadi anggota Kongres Konfederasi sebelum meninggal dunia pada 18 Januari 1862.