Gerald Rudolph Ford Jr. adalah Presiden Amerika Serikat ke-38 yang menjabat dari tahun 1974 hingga 1977. Ia dikenal sebagai presiden yang membawa stabilitas dan memulihkan kepercayaan publik setelah krisis politik yang melanda Amerika pada era Watergate. Ford adalah satu-satunya presiden AS yang diangkat tanpa melalui pemilihan umum sebagai presiden maupun wakil presiden.
Karier Politik dan Penunjukan sebagai Presiden
Latar Belakang dan Pendidikan
Gerald Ford lahir pada 14 Juli 1913 di Omaha, Nebraska. Ia menempuh pendidikan di Universitas Michigan dan kemudian di Sekolah Hukum Yale. Sebelum memasuki dunia politik, Ford adalah atlet sepak bola yang cukup terkenal di kampusnya.
Karier Politik Awal
Ford terpilih sebagai anggota DPR dari Michigan pada tahun 1949 dan terus menjabat selama 25 tahun. Ia dikenal sebagai politisi yang tegas dan berpengalaman dalam hal legislatif. Pada tahun 1973, Ford diangkat menjadi Wakil Presiden setelah pengunduran diri Spiro Agnew.
Ketika Presiden Richard Nixon mengundurkan diri akibat skandal Watergate pada Agustus 1974, Ford secara otomatis naik jabatan menjadi Presiden AS.
Masa Kepresidenan dan Tantangan
Memulihkan Kepercayaan Publik
Sebagai presiden, Ford menghadapi tugas berat untuk menyembuhkan luka nasional akibat skandal politik besar. Salah satu tindakan kontroversialnya adalah memberikan grasi penuh kepada Nixon atas semua tuduhan kriminal yang berkaitan dengan Watergate. Keputusan ini menuai kritik, tetapi Ford berpendapat bahwa langkah tersebut diperlukan untuk memulihkan stabilitas negara.
Kebijakan Ekonomi dan Luar Negeri
Ford berupaya menangani krisis ekonomi yang melanda Amerika, termasuk inflasi dan resesi. Ia meluncurkan program ekonomi bernama Whip Inflation Now (WIN) untuk mengendalikan inflasi, meski efektivitasnya terbatas.
Dalam bidang luar negeri, Ford melanjutkan kebijakan détente dengan Uni Soviet, serta menangani konflik di Vietnam dan timbulnya masalah pengungsi dari Indochina.
Warisan dan Kehidupan Setelah Presiden
Kegagalan Pemilu dan Masa Pensiun
Pada pemilu 1976, Ford kalah dari Jimmy Carter. Setelah meninggalkan Gedung Putih, Ford tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan menulis buku memoir. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan jujur dalam menjalani kehidupan publik.
Warisan Sejarah
Ford dikenang sebagai presiden yang membawa stabilitas dan ketenangan di tengah krisis. Meski masa jabatannya singkat dan penuh tantangan, sikapnya yang pragmatis dan fokus pada penyatuan bangsa membuatnya dihormati banyak pihak.