Cryptocurrency atau kripto semakin populer di berbagai belahan dunia, tidak hanya sebagai alat investasi tetapi juga sebagai sarana pembayaran dan teknologi inovatif.
Beberapa negara telah mengadopsi regulasi yang mendukung perkembangan kripto, sementara yang lainnya masih mencari cara untuk mengatur penggunaannya. Artikel ini akan membahas 10 negara yang dikenal ramah terhadap kripto, termasuk salah satunya negara Arab yang makin terbuka terhadap perkembangan ini.
10 Negara yang Ramah Terhadap Kripto
1. El Salvador: Negara Pertama yang Mengadopsi Bitcoin Sebagai Mata Uang Resmi
El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang sah pada tahun 2021. Keputusan ini membuat negara ini sangat ramah terhadap kripto dan menarik perhatian investor serta pengusaha di sektor cryptocurrency.
Selain itu, El Salvador juga telah membangun infrastruktur untuk mendukung penggunaan Bitcoin, seperti jaringan ATM Bitcoin dan pembentukan Kota Bitcoin.
2. Swiss: Pusat Keuangan dan Blockchain Dunia
Switzerland dikenal dengan kebijakan keuangan yang progresif, dan negara ini telah mengakui Bitcoin serta kripto lainnya sebagai aset yang sah.
Kota Zug, yang sering disebut “Crypto Valley,” menjadi rumah bagi banyak perusahaan blockchain dan kripto. Swiss juga memiliki regulasi yang jelas terkait kripto, memberikan keamanan bagi investor dan perusahaan di sektor ini.
3. Singapura: Hub Kripto di Asia
Singapura adalah salah satu negara yang sangat ramah terhadap perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency.
Negara ini tidak hanya memiliki regulasi yang mendukung penggunaan kripto, tetapi juga memiliki kebijakan perpajakan yang jelas dan menguntungkan bagi perusahaan dan investor kripto. Singapura kini menjadi salah satu pusat perkembangan dan inovasi blockchain terbesar di Asia.
4. Jepang: Pionir dalam Regulasi Kripto
Jepang telah lama menjadi salah satu negara yang ramah terhadap kripto. Sejak 2017, negara ini mengakui Bitcoin dan kripto lainnya sebagai metode pembayaran yang sah. Jepang juga memiliki regulasi yang ketat untuk melindungi investor dan mencegah aktivitas ilegal terkait kripto, seperti pencucian uang. Dengan langkah-langkah ini, Jepang telah menjadi negara yang menarik bagi perusahaan kripto.
5. Malta: Pulau Blockchain
Malta sering disebut sebagai “Pulau Blockchain” karena kebijakan progresifnya terhadap regulasi kripto. Negara ini mengembangkan kerangka hukum yang sangat mendukung inovasi dan investasi dalam teknologi blockchain.
Banyak perusahaan kripto internasional memilih Malta sebagai lokasi untuk mendirikan kantor mereka karena regulasi yang jelas dan sistem pajak yang menguntungkan.
6. Kanada: Progresif dengan Regulasi Kripto yang Terbuka
Kanada memiliki salah satu sistem regulasi yang paling terbuka dan progresif terhadap cryptocurrency. Beberapa provinsi di Kanada, seperti Ontario dan British Columbia, telah memiliki pertukaran kripto yang sah dan berlisensi.
Kanada juga telah mengembangkan kebijakan yang memungkinkan penggunaan Bitcoin dalam transaksi harian, serta memungkinkan institusi keuangan untuk terlibat dalam ekosistem kripto.
7. Arab Saudi: Mulai Terbuka terhadap Kripto
Arab Saudi yang selama ini dikenal dengan kebijakan yang lebih konservatif, mulai menunjukkan ketertarikan terhadap cryptocurrency.
Meskipun belum ada pengakuan penuh atas kripto, pemerintah Arab Saudi melalui lembaga-lembaga keuangan mereka telah mulai mengeksplorasi potensi blockchain dan cryptocurrency sebagai bagian dari transformasi ekonomi negara. Pada 2022, Saudi Central Bank bahkan meluncurkan uji coba untuk mata uang digital bank sentral (CBDC). Hal ini menunjukkan bahwa Arab Saudi mulai membuka diri terhadap teknologi kripto.
8. Dubai, Uni Emirat Arab: Menjadi Pusat Kripto di Timur Tengah
Dubai adalah salah satu kota di Uni Emirat Arab yang sangat ramah terhadap kripto. Pemerintah Dubai telah menciptakan lingkungan yang sangat mendukung perusahaan-perusahaan kripto dan blockchain melalui kebijakan yang jelas dan menguntungkan.
Dubai bahkan mengizinkan penggunaan Bitcoin untuk pembayaran berbagai barang dan jasa, menjadikannya salah satu pusat inovasi kripto terbesar di Timur Tengah.
9. Portugal: Tanpa Pajak untuk Keuntungan Kripto
Portugal menjadi negara yang sangat menarik bagi investor kripto karena keuntungan yang diperoleh dari penjualan cryptocurrency tidak dikenakan pajak.
Hal ini membuat negara ini menjadi tujuan utama bagi para trader dan investor kripto. Selain itu, Portugal memiliki komunitas kripto yang berkembang pesat dan mendukung adopsi kripto di kehidupan sehari-hari.
10. Estonia: Negara Digital dengan Regulasi yang Mendukung Kripto
Estonia dikenal sebagai negara yang sangat progresif dalam hal teknologi digital. Negara ini memiliki regulasi yang sangat mendukung penggunaan kripto dan blockchain.
Estonia bahkan mengembangkan program “e-residency” yang memungkinkan individu dari seluruh dunia untuk membuka bisnis di negara ini dengan menggunakan teknologi blockchain.
Negara ini sangat mendukung inovasi di sektor kripto dan blockchain, menjadikannya salah satu negara ramah kripto di dunia.